Senin, 11 Agustus 2014

Dari Redaksi

Editorial

Salam Damai Sejahtera,
Guna dapat menyampaikan berita kebenaran dan informasi berbagai kejadian, kami turut berperan aktif melalui penerbitan Tabloid IMAN, yang siap menampung informasi berbagai kegiatan rohani dan umum. Peranserta para jurnalis sangat diharapkan, agar media ini dapat berkiprah dalam khasanah publikasi media cetak yang independen dan bertanggungjawab.
 
Selain itu, peranserta seluruh pembaca juga sangat diharapkan, guna dapat melengkapi dan memperluas informasi. Dapat melalui berita, informasi dan gambar atau foto kegiatan yang dapat mendatangkan pencerahan dan pemabaharuan guna memperkuat iman kita.
 
Penyajian tulisan dan berita berpegang pada azas Panca Sila guna dapat menjalin dan memperkokoh rasa “Persatuan dan Kesatuan Bangsa Yang Utuh”, sehingga dapat tercipta damai dan sejahtera atas sesama anak Bangsa Indonesia.
 
Kita telah sama melihat dan mendengar keberadaan masyarakat bangsa ini yang kian terpuruk ke dalam perseteruan akibat sebuah perbedaan keyakinan dan persepsi. Karenanya, kita boleh dapat berperan aktif menjaga keharmonisan berbangsa dan bernegara melalui informasi yang bersifat menambah dan memperluas wawasan di segala aspek kehidupan.

Mendatangkan damai sejahtera bagi sesama, merupakan kewajiban bagi kita semua melalui sikap dan prilaku yang dapat mencerminkan iman percaya kita kepada seluruh masyarakat. Dalam setiap langkah dan sepak terjang kita selalu menyangkut pencerminan keimanan, karenanya kesadaran atas sikap dan prilaku hidup kita sangat diperlukan.

Kiranya, kehadiran Tabloid IMAN dapat mendatangkan pencerahan dan menambah wawasan berpikir dan bertindak bijak bagi kita semua, sehingga dapat dirasakan manfaat positif atas kebaradaan dan diterbitkannya Tabloid IMAN ini.

Redaksi menerima karya jurnalis dalam bentuk tulisan opini, berita dan foto-foto kegiatan positif yang dapat membangun rasa persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga boleh terjadi damai sejahtera bagi segenap anak Bangsa Indonesia yang beragam keyakinan, tradisi adat-istiadat, budayanya.
Selamat membaca.

Yesus Adalah Penolong Dan Penghibur Setia

Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!” (Mazmur 42:6)

Seberapa banyak umat Kristen yang senantiasa berada dalam masalah? Tentu semua umat Tuhan akan menghadapi berbagai masalah selama kita masih hidup. Tidak ada satupun yang dapat hidup tanpa melalui masalah.
Yang paling penting adalah bagaimana kita menjalani dan keluar dari masalah itu?
Apakah kita akan menggunakan kekuatan kita sendiri untuk berusaha keluar dari masalah tersebut?
Apakah kita akan menggunakan cara-cara duniawi yang tidak berkenan kepada Tuhan untuk cepat keluar dari masalah tersebut?
Yosafat memberi kita pelajaran yang berharga bagi kita pada saat kita mendapat masalah dan tekanan yang begitu berat.
Yosafat mengajarkan kita untuk berharap kepada Tuhan yang merupakan penolong dan penghibur yang setia.
Apa yang dilakukan Yosafat pada saat mendapat masalah yang begitu berat?

1. Cari Tuhan“Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN.” (2 Tawarikh 20:3a)
Yosafat mendapat serangan dari musuhnya pada saat itu. Dia tahu bahwa musuhnya merupakan lawan yang berat. Dia menjadi sangat ketakutan, tetapi dia mengambil keputusan yang tepat pada saat itu, mencari Tuhan.

Seberapa besar kekuatan yang kita miliki? Seberapa mampu kita mengatasi masalah yang kita hadapi? Ada saat-saat dimana kita tidak dapat mengatasinya dengan tenaga dan kekuatan kita sendiri. Datanglah pada Tuhan, carilah wajahnya. Biarlah mata kita tertuju kepadanya.
Jangan tergiur dengan cara-cara duniawi yang memberikan jalan pintas. Mungkin pada awalnya cara-cara seperti itu memberi jalan keluar, tetapi semua hal duniawi hanya akan membawa kita kepada kehancuran.
Terima ayat Alkitab melalui Facebook. Ayo gabung dengan lebih dari 54.000 member di Facebook Page Pelita Hidup. Klik like berikut ini:
Tuhan ingin agar kita datang kepadaNya. Tuhan rindu agar kita mendekat kepadanya. Datanglah pada Yesus, maka Dia akan menolong dan menghibur diri kita.

2. Mata Tertuju Kepada Tuhan“Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu.” (2 Tawarikh 20:12b)
Musuh yang datang menyerang Yosafat dan bangsanya merupakan laskar yang sangat besar, yang susah untuk dikalahkan.
Walau demikian, Yosafat tidak fokus kepada lawannya yang berat itu, tetapi Yosafat belajar untuk memfokuskan dirinya kepada Tuhan. Dia tidak melihat apa yang ada di depan matanya. Dia belajar untuk mengarahkan matanya kepada Tuhan.
Arahkan mata iman kita kepada Yesus. Jangan terpengaruh oleh keadaan sekeliling kita. Walaupun keadaan tidak berjalan seperti yang kita inginkan, tetap arahkan mata kita kepada Yesus.
“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Ibrani 11:1
“Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah.” (2 Tawarikh 20:15b)
Kita dapat melihat bahwa Tuhan memberikan kemenangan besar kepada Yosafat. Mari belajar untuk percaya kepada Tuhan. Berharaplah kepada Tuhan, maka Dia akan memberikan jawaban bagi setiap masalah yang kita hadapi.
Di saat tidak ada yang menolong, Yesuslah pengharapan kita. Dia yang menolong dan menghibur kita. Dia adalah Tuhan yang setia, yang tidak akan meninggalkan kita. Dia akan menyertai jalan hidup kita, Dia akan menuntun kita dan memberi kita kekuatan. Dia menghibur kita di saat kita sedih dan berada dalam kesesakan.
Badai kehidupan boleh datang menerpa, tetapi kita tidak boleh takut. Walaupun secara fisik kita tidak melihat perubahan apapun, kita harus belajar beriman bahwa Dia, Yesus, sedang mengulurkan tangannya untuk menolong kita. Dia selalu ada bagi kita. Haleluya!
“Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.
Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya.” (Mazmur 46:2-4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar